Beranda | Artikel
Al-Mutamid Alallah
Jumat, 3 Juli 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Ali Musri Semjan Putra

Al-Mu’tamid Alallah merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Faidah-Faidah Sejarah Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 12 Dzulqo’dah 1441 H / 3 Juli 2020 M.

Download juga kajian sebelumnya: Al-Musta’in Billah

Kajian Tentang Al-Mu’tamid Alallah

Pembahasan kita pada kesempatan ini sudah sampai pada tahun 256-279 Hijriyah, yaitu masa kekhalifahan Bani Abbasiyah dalam pemerintahan khilafah Al-Mu’tamid Alallah. Beliau adalah pemerintahan yang ke-15 dari rangkaian silsilah penguasa di Bani Abbasiyah. Kita akan membahas dalam masa khilafah beliau tentang apa saja peristiwa-peristiwa penting yang terjadi bagi umat Islam dan bagaimana beliau memerintah; baik kondisi politik maupun kondisi perkembangan dakwah Islam, kemudian juga persaudaraan Islam, kemudian juga sisi-sisi lain yang berarti bagi umat untuk mengambil pelajaran dan ibrah dari sejarah dalam masa pemerintahan khalifah Al-Mu’tamid Alallah.

Al-Mu’tamid Alallah kunyahnya adalah Abul Abbas atau Abu Ja’far. Namanya adalah Ahmad bin Al-Mutawakkil bin Al-Mu’tashim bin Harun Ar-Rasyid. Jadi, bapaknya, kakek dan buyutnya, semuanya adalah khalifah.

Dia memerintah setelah saudaranya, yaitu Al-Muhtadi. Dia lahir pada tahun 229 Hijriyah. Sehingga kurang lebih pada umur 27 tahun beliau menjadi khalifah. Ibunya adalah dari keturunan bangsa Romawi yang bernama Fityan.

Kemudian tatkala mangkat dari khalifah sebelumnya, yaitu Al-Muhtadi, maka Al-Mu’tamid ketika itu dibaiat oleh para pimpinan dari pasukan keamanan. Atau sebelumnya Al-Muhtadi diturunkan oleh para pimpinan-pimpinan dari Al-Atrak yang telah kita sebutkan bahwa mereka lebih berpengaruh dalam sisi penentuan dari kebijakan politik saat itu.

Maka setelah Al-Muhtadi ini diturunkan dari kekuasaannya, mereka mengangkat saudaranya, yaitu Al-Mu’tamid Alallah. Setelah itu khalifah Al-Mu’tamid Alallah ini juga mengangkat saudaranya yang bernama Talhah bin Al-Mutawakkil dengan gelar kebesarannya Al-Muwaffaq untuk menguasai beberapa wilayah. Al-Mu’tamid juga membaiat anaknya yang bernama Ja’far (yang dikelan dengan gelar Al-Mufawwid Alallah) untuk menjadi putra mahkota dan menguasai beberapa wilayah. Hal ini sebagaimana perjalanan kekuasaan sebelumnya, dimana antara putra mahkota satu dan dua itu memiliki wilayah dan kekuasaan tertentu. Mereka yang menjalankan roda pemerintahan walaupun secara simbolis tetap merujuk kepada khalifah yang tertinggi yaitu yang berada di kota Samura.

Ada kelemahan pada sifat kepribadian beliau ini, yaitu Al-Mu’tamid Alallah ini lebih condong kepada kesenangan duniawi. Maka akhirnya nanti dalam pemerintahannya, saudara beliau yaitu Al-Muwaffaq itu lebih dominan dalam mengurus urusan perpolitikan, berbagai urusan kerakyatan dan urusan umat.

Download MP3 Kajian Tentang Al-Mu’tamid Alallah

Untuk mp3 kajian  yang lain silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48666-al-mutamid-alallah/